Kamis, 24 Mei 2018

wasiat abah guru sekumpul tentang anak

Wasiat Abah Guru Sekumpul tentang anak
.
=> 1. JANGAN SERING DIBUAT MENANGIS.
Karena kalau anak itu sering menangis atau sedih, otaknya akan sempit ( tidak mau pintar ) buatlah dia ( anak anak kita ) selalu gembira.
.
=> 2. ANAK KECIL ITU SEPERTI WALI ( tidak pernah berbuat berdosa )
Lalu kenapa dia ( anak anak kita ) sering sakit ...???
Sebab dia memikul dosa orang tuanya ( ayah dan ibu ) yang belum bertaubat kepada Allah SWT.
Bisa karena dosa yang disengaja atau yang tidak kita sadari dan jangan sampai kita termasuk orang tua yang TEGA terhadap anak kita sendiri.
Jika seperti itu ...
Sebaiknya kita segera bertaubat kepada Allah SWT dan banyak banyak mengingat Allah SWT ( Istighfar )
.
=> 3. JANGAN SERING DIPUJI DENGAN PUJIAN YANG BERLEBIHAN.
Karena kalau sering di puji akan membuat anak kita akan menjadi sombong atau besar kepala.
.
=> 4. INGIN MENJADIKAN ANAK KITA MENJADI ORANG YANG ALIM ...( sholeh dan sholehah ) usahakan ...

1.Carilah pekerjaan yg halal ( berkah ) ...

2.Arahkan anak-anak ke sekolah agama
Carikan guru yang jelas ( faseh ) karena anak anak kita tentunya akan mengikuti gurunya

3.Jagalah makanannya yg benar-benar halal

4.Carikan pergaulan dg teman-teman yg baik
.
5.Kenalkan dan cintakan serta bawa anak-anak kita ke orang-orang sholeh/alim
.
Demikian pesan Abah Guru Sekumpul...mudahan mudahan manfaat untuk kita semua...

Dan semoga kita dan anak keturunan kita menjadi anak anak yang alim, sholeh dan sholehah dikumpukan di akhirat bersama Nabi, ulama' dan auliya',,,

Sabtu, 19 Mei 2018

kisah KH. Abdul Hanan As'ad pengasuh ke 2 ponpes Miftahul Ulum PPRU IV Ganjaran

KH. Abdul Hanan As'ad adalah penerus dari KH. As'ad Ismail atau pengasuh ke -2 pondok pesantren Miftahul Ulum / Raudlatul Ulum 4.
Pendidikan Kh. Abdul  hanan mulai  dari ayahandanya yaitu Kh. As'ad ismail dengan belajar Al-Qur'an.
Setalah usia mulai remaja beliu berangkat nyantri di ponpes sidogiri pasuruan.
ada kisah menarik yang bisa ambil pelajaran. Dulu ketika ada di ponpes sidogiri pernah kh. Abdul hanan kirimanya telat, jadi beliu terus mengaji di maqomnya kyai sambil menangis..
Beliu ketika ada dipesantren sidogiri sering tirakat dengan memakan kerik nasi beliu menndapat kerik nasi dengan cara menanakan nasi punya temanya.
kh. Abdul hanan adalah kyai sangat bersahaja.
menurut cerita alumni ponpes Miftahul Ulum  PPRU IV Ganjaran kalau ada santri baru belajar Al-qur'an kepada kyai belajar fateha saja lama yang mau lulus ada santri belajar fateha ada yang sampai setahun tidak bisa bisa. Soalnya kenapa makhroj ketika baca fateha harus benar-benar tepat.
menurut gus fauzan sebagai ponakanya. KH. Abdul Hanan itu sangat alim. Sering kalau ada permasalahan pas kebetulan sebagian kyai-kyai ganjaran ada dalam satu majlis bilangnya seperti ini " ooo panjiah pencak eng dreh hanan, sengkok norok en " ( oh kalau itu terserah gus hanan, saya ngikuti saja ) maksud dari ucapan itu biarlah Kh. Abdul hanan yang menjawab saya mengikuti saja
pernah gus fauzan tanya kepada sang paman yaitu Kh. Abdul Hanan "  kadik napah caranah dedih oreng alim ketab kayeh " (seperti apa cara jadi orang alim dalam bidang ilmu kitab itu)
Dawuh Kh. Abdul Hanan "oh pan ajiah kuncinah bedeh tellok. Pan tero isoah macah ketab kuncinah bedeh neng ilmu nahhwu. Pan tero isoah nerjemah kincinah neng sorof. Pan tero isoah satra arab kuncinah bdeh nenng balghoh " ( oh kalau itu kincinya ada tiga. Kalau ingin pandai baca kitab kuncinya ada di ilmu nahwu. Kalau ingin pandai menerjemah kuncinya ada di ilmu shorof. Kalau ingin ahli sastra arab kuncinya  ada di ilmu balaghoh.
Konon Kh. Abdul Hanan ketika ada di ponpes sidogiri beliu dikenal sebagai macan putih sidogirii. Kenapa dijuluki seperti itu karena kealiman beliu.
Menurut adinya beliu yaitu Kh. Alimudin As'ad bahwa kh. Abdul hanan As'ad itu mengamalkan puasa mutih seperti ayahandanya yaitu puasa mutih. 41 hari untuk ilmunya. 41 hari lagi untuk kluarganya dan 41 lagi untuk santri-santrinya.
menurut crita Gus nawawi muhamad  pas pengajian kitab mukasyafatul qulub.dulu ketika musim karnafal biasanya ada bantengan. Kalau ketua bantengan tidak pamitan dulu ke Kh. Abdul Hanan pas lewat di jalan depan dhalem. Orang yang jadi bantengan itu langsung pinsan. Kalau tidak pinsan berarti yang jadi bantengan itu bohongan.
Masih dari cerita gus nawawi Muhammad. Pernah dulu pas waktu gus nawawi masih kecil. Pas menjelang magrib beliu masih ngejar layangan. Pas habis magrib katanya depan dhalem itu banyak pasukan jin. Pasukan jin ngumpul depan dhalem mau membawa gus nawawi. Akhirnya bu nyai luth kalau tidak salah langsung lari bilang kepada Kh. Abdul hanan dan Kh. Kholili Nawawi pas ketika kyai kluar dari dhalem untuk menghadapi pasukan jin. Pasukan jin langsung kabur semua.
Menurut cerita masarakat. Pernah di tempat selepan milik Kyai. Ada pencuri beras, lah pencuri beras ini seharusnya kabur malah bingung di selelan tidak tau jalan keluar, pas waktu karyawan selepan dan penduduk setempat bingung kok bisa tidak tau jalan keluar, akhirnya karyawan berencana menemui Kh abdul hanan. Tapi kebetulan kyai masih ada acara pengajian di urek-urek akhirnya dtunggu sampai sore. Pas ketika beliu rawuh pencuri itu nangis. Ditanya sama kyai kenapa kok ngambil beras. Jawab pencuri itu bahwa lagi tidak punya beras untuk kluarganya. Akhirnya sama kh abdul hanan dijawab ya sudah bawa saja beras itu. Akhirnya pencuri itu bisa pulang.
Munurut cerita salah satu pengajar  ponpes Miftahul Ulum yaitu ust. Muhamad Fathoni Abdullah pernah di desa putukrejo terjadi permasalahan yang tidak bisa menemukan jawabanya akhirnya sama penduduk petukrejo pertanyaan tersebut dibawa ke ponpes Raudlatul ulum besuk pasuruan asuhan Kh. Muhamad subadar dawuh Kh muhammad subadar " anuapah smean uh jeuh entar kapasuruan. Jek neng malang bedeh kh. Abdul hanan Ganjaran " ( ngpain smean jauh-jauh ke pasuruan. Lawong dimalang sudah ada Kh. Abdul hanan Ganjaran )
Kh. Abdul hanan bin Kh As'ad ismail juga mengarang kitab syarahnya alfiyah ibnu malik.
KH. Abdul Hanan adalah putra dari Kh. As'ad ismail muasis ponpes miftahul ulum /PPRU IV Ganjaran dan menantu dari Kh. Yahya Syabrowi muasin ponpes Raudlatul Ulum 1 Ganjaran.

Duhai kyai
Semoga barokah dan ilmu mu
bisa mengalir pada kami para santri mu
dan para alumni dan para muhibbin
duhai kyai
akuilah kami sebagai santri mu.



Kamis, 17 Mei 2018

kisah KH. As'ad Ismail part 2

Setelah kh. As'ad ismail tinggal di desa ganjaran yang sekarang menjadi desa santri.  Kegiatan beliu Di isi dengan mengajar ngaji putra putrinya di langgar yang sekarang menjadi mushola ponpes putri miftahul ulum / PPRU IV Ganjaran. tak lama setelah itu mulai ada dari anak tetangga dititipkan kebeliu untuk di ajarkan mengaji.  Dan pada akhirnya dapat kiriman santri dari pulau garam madura.
dan kini santri beliu sudah mulai berdatangan dari bebagai daerah mulai dari daerah pulau jawa. Kalimantan, sumatra, lombok dll.
ada kisah menarik tentang kh. As'ad yang ceritakan oleh cucu beliu kh. Hamim kholili pas pengajian kitab fathul muin. " dulu hampir setiap malam kh. As'ad keliling desa ganjaran menuju langgar langgar yang ada di desa ganjaran dengan mebawa obor ditemani santri, tujuanya apa. Yaitu untuk mengajari tata cara sholat terhadap masyarakat setempat.
lain cerita dari Gus fauzan kh. As'ad itu kalau ngajar ngaji al-Qur'an beliu langsung nyimak dua santri sekaligus. Dan beliu bisa tau santri satu salah baca dan tidaknya kalau ada santri salah baca beliu dawuh " hemm.. kakeh sala macanah, hemm kakeh korang tepak macanah " ( hemm smean salah bacanya, hemmm.. smean kurang tepat bacanya ).
masih cerita dari gus fauzan. Pernah Kh. As'ad ketika berangkat kemasjid beliu tiba tiba dibacok dari belakang. Tanpa disangka clurit yang dibuat bacok beliu berubah menjadi lembek bagaikan kain seraya berkata kh. As'ad " korang tuah besseh gemanah jiah cong ben korang tajem " ( kurang tua besinya itu nak dan kurang tajam lagi ). Emang desa ganjaran waktu itu sampai tahun delapan puluan masyarakat ganjaran sifat keras ala maduranya masih sangat kental. Kemana mana biasa membawa senjata tajam.
Kh. As'ad juga sangat mencintai ulama. Terbukti setiap ada tokoh masyarakat yang diganggu oleh orang yang tidak suka ulama. Kh. Asad selalu membela para ulama tersebut.
pernah kejadian juga berdasarkan crita masyarakat kaki beliu kenak lindis jikar tapi alhamdulillah beliu selamat  seperti tidak terjadi apa-apa.
menurut putra bungsu kh. As'ad yaitu KH. Alimuddin As'ad bahwa Kh. As'ad pernah melakukan puasa mutih 41 hari untuk ilmunya 41 hari berikutnya untuk kluarganya 41 hari lagi untuk para santrinya dan katanya puasa mutih juga dilakukan oleh pengasuh ponpes ke dua yaitu kh. Adul hanan As'ad.
demikian sedikit kisah dari murobi ruhina syaikhinal kirom Kh As'ad Ismail.
semoga barokahnya bisa mengalir  pada kita semua. Para santri, para alumni, para muhibin khususnya kepada al faqir..
aaminn ya robal alamin..

مع السلامة فی أمانه شيخنا
الله رب ارحم مربی روحنا… يا ربنا
Ma’as-salaamah fii amaanih Syaikhonaa
Allaahu Robbi-rham murobbii ruuhinaa (Yaa Robbanaa)
Selamat jalan semoga dalam keselamatan wahai guruku, Ya Allah Tuhanku, rahmatilah pendidik jiwa kami (wahai Tuhanku)
عين المحب بالدموع حازنا
روعا علی افتراق من قد أحصنا… يا شيخنا
‘Ainul muhibbi biddumuu’i haazinaa
Rou’an ‘alaa-ftirooqi man qod ahshonaa (Yaa Syaikhonaa)
Mata penuh cinta dipenuhi air mata, sedih karena akan berpisah dari sosok yang memberi (kemuliaan) pada kami (wahai guru kami)
روضنا بأسوة محاسنا
شرفه الله فی جوار نبينا… يا ربنا
Rowwadlonaa bi uswatin muhaasinan
Syarrofahullaahu fii jiwaar nabiyyinaa (Yaa Robbanaa)
Beliau mengajari kami dengan teladan-teladan yang baik, Semoga Allah memuliakannya berada bersama Nabi kami (wahai Tuhanku)
ونتبع عزمك وکنت متقنا
أرح ونوما گالعروس آمنا… يا شيخنا
Wa nattabi’ ‘azmak wa kunta mutqinaa
Arih wa nauman kal ‘aruusi aaminaa (Yaa Syaikhonaa)
Kami tunduk akan kehendakMu dan kau sosok yang dipatuhi, beristirahatlah dan tidurlah dengan tenang bak pengantin (wahai guru kami)
فاعف إذا لم ترض من أعماننا
دوما دعاء ربنا اغفر شيخنا… يا ربنا
Fa’fu idzaa lam tardlo min a’maaninaa
Dauman du’aa-an robbanaa-ghfir syaikhonaa (Yaa Robbanaa)
Maafkan kami bila ada yg tidak berkenan dihati selama masa belajar kami, kami senantiasa berdoa: Ya Tuhanku ampunilah guru kami (wahai Tuhanku).


kisah KH. As'ad Ismail pendiri ponpes Miftahul Ulum PPRU IV Ganjaran gondanglegi Malang

Syaikhinal kirom kh. As'ad ismail
pendiri ponpes miftahul ulum ppru iv ganjaran gondanglegi malang
Seorang kyai kelahiran sampang madura. Nama kecil beliu adalah Arsin. sejak kecil beliu ditinggal wafat orangtuanya sehingga beliu di rawat oleh sanak familinya. Ketika menginjak remaja, beliu berangkat nyantri ke syaikhona kholil bangkalan dengan berjalan kaki dari sampang menuju bangkalan. Karena keterbatasan biaya untuk nyantri. Setelah mondok di syaikhona kholil bangkalan beliu pindah kpondok pesantren sidoarjo dan terakhir pindah ke ponpes sidogiri pasuruan.
Stelah dari sidogiri beliu hijrah menuju kemalang untuk menemui pamannya. Sehingga beliu singgah di desa urek urek gondanglegi. Di urek -urek beliu bekerja sebagai buruh tani. Stelah dari urek - urek beliu menuju blulawang dan  i'tikaf dimasjid dan membaca al qur'an karena istiqomah membaca al qur'an akhirnya di dengar oleh seorang saudagar yang berasa dari desa ganjaran. " duh sapah ruah sengajih mik cek nyamanah " terucap saudagar itu ( duh siapa yang mengaji itu kok sangat bagus ). Akhirnya karena sering mendengar suara ngajinya kyai as'ad. Akhirnya sama saudagar di teliti. Ternyata yang mengaji itu adalah seorang alumni santri. Akhirnya tak lama stelah itu karena mengajinya enak. Sama saudagar tersebut diambil menantu dan bertempat tinggal di desa ganjaran gondanglegi. Stelah tinggal dganjar beliu dsamping  bertani. Beliu juga berkhidmah kesalah satu ulama ganjaran yaitu kh.bukhori dan beliu juga membantu kh.yahya syabrowi dalam mendidik santri di raudlatul ulum. Tak lama setelah itu beliu dapat kiriman santri dari madura. " kyaih abdinah sareng tang kyaih epakon ngajih ben monduk dek jenengan " ujar santri tersebut ( kyai saya sama kyai saya disuruh angaji dan mondok sama jnengan ). Akhirnya kyai as'ad dawuh " oh enggi toreh ngereng kuleh " ( oh ea ayo ikut saya ). Bukannya sama beliu di ajarin ngaji malah sama beliu diantar ke ponpes raudlatul ulum 1 ganjaran. Tak lama setelah itu dapat kiriman santri lagi dari madura. Sama kyai as'ad diantar lagi ke ponpes raudlatul ulum 1 ganjaran. Kejadian itu terus terulang sampai tiga kali. Karena prinsip beliu berpesan kepada putra putrinya " jek tero dedih kyaeh / eh mekyaih tok polan berek hisabpah " ( jangan kepengen jadi kyai / kyai-kyaian karena berat hisabnya ). Setelah kejadian berulang kali itu sebanyak tiga kali akhirnya sudah tidak ada kiriman santri lagi.
Pada suatu ketika kyai as'ad ziyaroh ke sunan ampel. Pas disunan ampel ada seorang ulama di ampel benyak orang yang sungkem terhadapa ulama tersebut. Karena kyai as'ad sangat senang terhadap ulama akhirnya beliu berusa untuk sungkem juga. Pas sungkem sama ulama tersebut tanang kyai as'ad dipegang erat eratt tidak mau melepas sambil berkata ulama tersebut " kyaih beden kuleh ngerem santreh ke jenengan mik lok tremah kyaih" ( kyai saya ngirim santri kok tidak trima sama jnengan kyai ) betapa kagetnya kyai asad padahal beliu tidak kenal ke ulama tersebut. Akhirnya ulama tersebut berkata " engak le kuleh lakguk ngeremah santreh pole le  kyaih. Koduh tremah sareng jenengan " ( ingat ya . Besok saya mau ngirim santri lagi. Harus diterima sama jnengan ). Karena kejadian itu kyai asad trus soan kepada kyai bukhori ismail selaku kyai sepuh di desa ganjaran dan soan kepada kyai yahya syabrowi sebagai kyai karismatik di desa ganjaran. Pada akhirnya berdirilah pondok pesantren miftahul ulum / pondok pesantren raudlatul ulum 4.

Sumber : Gus biyadi busyrol besyar bin kh. Abdul hanan bin kh. As'ad ismail
mohon maaf apabila tulisan al faqir masih jauh dari kesempuranaan

Senin, 25 September 2017

Dekat dengan Ulama dan Patuh terhadap Hukama

Dekat dengan Ulama dan Patuh terhadap Hukama
عليكم بمجالس العلماء واستماع كلام الحكماء فإنّ الله تعالى يحي القلب الميت بنور الحكمة كما يحي الأرض الميتة بماء المطر
“Hendaklah kalian berkumpul dengan para ulama’ dan mendengarkan perkataan hukama’, karena sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang tandus dengan air hujan.”
Hikmah adalah suatu ilmu yang bermanfaat, sedangkan hukama’ adalah para ahli hikmah. Berdasarkan hadist ini, hukama’ adalah ahli hikmah yang mengetahui Dzat Allah, senantiasa berada dalam kebenaran, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Adapun ulama adalah orang alim (shaleh) yang mengamalkan ilmunya.
Ath-Thabrani juga telah meriwayatkan dari Abu Hanifah sebagai berikut:
جالسواالكبراء وسائلواالعلماء وخالطواالحكماء
“Hendaklah kalian berkumpul (bergaul) dengan para kubara’, dan bertanyalah kepada para ulama’ serta dekatlah kalian dengan para hukama’.”
Dalam riwayat yang lain:
جالس العلماء وصاحب الحكماء وخالط الكبراء
“Hendaklah kamu berkumpul dengan para ulama, bersahabat dengan para hukama’ dan dekat dengan para kubara’.”
Mengenai bertanya kepada para ulama’, hal ini sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an,
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Maka bertanyalah kepada orang-orang yang berilmu, jika kalian tidak mengetahui.” (Al-Anbiya: 7)
Dan mengenai berkumpul bersama para ulama atau hukama, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)
Ulama dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Ulama’, yaitu orang yang ‘alim (pengetahuannya luas) tentang hukum-hukum Allah dan mereka itu berhak memberikan petunjuk (nasihat).
b. Hukama’ adalah orang-orang yang mengetahui Dzat Allah SWT. Dekat dengan mereka dapat membuat watak menjadi terdidik, karena dari hati mereka bersinar cahaya makrifat (mengenali Dzat Allah lebih dekat lagi dan rahasia-rahasia yang lain) dan dari jiwa mereka terpantul sinar keagungan Ilahi.
c. Kubara’, yaitu orang-orang yang dianugerahi makrifat terhadap hukum-hukum Allah dan terhadap Dzat Allah.
Berkumpul dengan orang yang ‘alim (mengetahui tentang Allah) dapat mendidik tingkah laku menjadi lebih baik. Hal ini tidak lain karena pengaruh kebiasaan-kebiasaan mereka yang tentunya lebih baik daripada lisan. Jadi, kebiasaan seseorang yang dapat bermanfaat bagimu, tentu akan bermanfaat pula ucapannya. Begitu juga sebaliknya.
As-Sahwardi pernah meninjau ke sebagian masjid Al-Khaif di mina seraya memandangi wajah orang-orang yang berada di dalamnya. Lalu beliau ditanya oleh seseorang (yang berada disana), “Mengapa tuan memandang wajah-wajah orang itu?” Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah telah menjadikan beberapa orang yang apabila memandang kepada orang lain maka orang yang dipandangnya itu akan merasa damai (bahagia) dan saya pun sedang mencari orang yang seperti itu.”
Hal ini sebagaimana Rasulullah saw. telah bersabda,
سيأتي زمان على أمتي يفرّون من العلماء والفقهاء فيبتليهم الله بثلاث بليّات ألاها يرفع الله البركة من كسبهم والثانية يسلّط الله تعالى صلطانا ظالما والثالثة يخرجون من الدنيا بغير إيمان
“Akan datang suatu masa pada umatku, mereka lari (jauh) dari ulama’ dan fuqaha’ (orang-orang yang paham mengenai agama), maka Allah akan menurunkan tiga macam adzab kepada mereka; Pertama, Allah mencabut keberkahan dari usaha mereka. Kedua, Allah memberikan kekuasaan kepada pemimpin yang kejam (di dunia). Ketiga, mereka keluar dari dunia ini (mati) tanpa membawa iman.”

(Diterjemahkan dari kitab Nasha-ihul Ibad karangan Syaikh Nawawi al-Bantani dengan tambahan sedikit)

Minggu, 24 September 2017

3 amalan di bulan muharom

Muharram merupakan salah satu bulan yang dihormati selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Rajab Mudhar.
Ada banyak kemuliaan yang diberikan Allah SWT di bulan yang diharamkan untuk perang ini. Bila melakukan beberapa amalan ini, banyak sekali kebaikan yang akan diraih oleh kaum muslim.
Berikut tiga amalan yang dapat dilakukan di bulan Muharram agar dapat meraih pahala di sisi Allah SWT.
1. Berpuasa Sunah Asyura
Selain Ramadan, puasa yang paling utama adalah saat bulan Muharam. Ini sesuai dengan hadits berikut:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim (11630) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallohu anhu).
Sedangkan anjuran untuk puasa sunah Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram adalah sebagai berikut:

2. Berpuasa Sunah Tasu'a
Puasa sunah Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharam. Ini berdasarkan pada hadits Nabi berikut:
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).

3. Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni anak yatim memang tak perlu menunggu bulan Muharram. Namun bila dilakukan di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat derajatnya.
“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.”
“Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304). 


Jumat, 22 September 2017

7 pesan Romo yai Asrori Al ishaqi



Dari banyak isi Dawuh-Dawuh YAI ASRORI AL ISHAQI Dalam pengajian beliau, terdapat beberapa wasiat atau pesan Beliau yang hampir selalu berulang dan sangat sering di wanti-wanti kan kepada kita.

[ 7 ] Pesan di antaranya ialah :


(1). Dalam setiap amal ibadah apapun yang kita lakukan..
marilah didasari dengan selalu MERASA HINA (“APES”) di Hadapan Allah SWT.
(2). Dalam pergaulan dengan sesama marilah kita gunakan “Akhlaqul-Karimah”
yang didasari dengan selalu merasa :
“ORANG LAIN LEBIH MULIA KETIMBANG DIRI KITA, DAN DIRI KITA LEBIH HINA KETIMBANG ORANG LAIN”.
(3). Jadikanlah diri kita sebagai orang yang pandai “BERSYUKUR”
(4). Jadikanlah diri kita sebagai orang yang memiliki sifat “WELAS-ASIH”.
Artinya, “mudah tersentuh hatinya”
terhadap kesulitan atau derita sesama, serta cepat-tanggap dalam membantu atau menolong, meskipun hanya mampu mendoakan.
(5). Jadikanlah diri kita sebagai orang yang “MUDAH MENGALAH”
(6). Jadikanlah umur kita ini.“SELALU BERISI HAL-HAL YANG BERMANFAAT”
(7). “JANGAN PERNAH BERBUAT DHOLIM” terhadap sesama.
Jika kita renungkan, hampir semua persoalan hidup di zaman sekarang ini,Sepertinya berakar atau bersumber dari kurang diterapkannya salah satu atau beberapa pesan Mulia beliau tersebut.
Semoga kita dapat memahami dan melaksanakan pesan beliau tersebut se-maksimal mungkin…
Amin….

wasiat abah guru sekumpul tentang anak

Wasiat Abah Guru Sekumpul tentang anak . => 1. JANGAN SERING DIBUAT MENANGIS. Karena kalau anak itu sering menangis atau sedih, otakny...